Gorontalo, INFO_PAS – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Gorontalo mengambil inisiatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tahanan dengan melaksanakan Litmas Perawatan Tahanan di Lapas Kelas IIA Gorontalo. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemasyarakatan yang lebih humanis dan berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Kepala Bapas Kelas II Gorontalo, RM Dwi Arnanto bersama dengan pembimbing kemasyarakatan, memberikan arahan kepada para tahanan yang terlibat dalam Litmas Perawatan Tahanan. Hal yang menarik, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa magang dari Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo, yang diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam memberikan pelayanan kepada tahanan.
Menurut ketentuan Pasal 20 ayat (5) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, pelaksanaan pelayanan terhadap tahanan harus didasarkan pada hasil Litmas. Oleh karena itu, mahasiswa magang mendapatkan arahan dan penjelasan terlebih dahulu dari Pembimbing Kemasyarakatan (PK) terkait dengan Litmas Perawatan Tahanan.
Tujuan utama dari Litmas Perawatan Tahanan adalah untuk memenuhi kebutuhan klien, yakni para tahanan. Keberadaan mahasiswa magang di dalam kegiatan ini memberikan nilai tambah, karena mereka dapat membantu dalam proses pelayanan yang bersifat komprehensif, mencakup kebutuhan perawatan kesehatan, jasmani, rohani, serta pemenuhan hak-hak dasar tahanan.
Dalam penerapan Litmas, terlihat adanya hasil penggalian data terkait kebutuhan spesifik tahanan. Sebagai contoh, salah satu tahanan yang terlibat dalam kasus narkotika diketahui membutuhkan perawatan kesehatan mental. Hal ini muncul karena tahanan tersebut mengalami tingkat stres yang tinggi selama menjalani proses hukumnya. Dengan adanya informasi tersebut, Bapas Gorontalo dapat memberikan perhatian khusus dan perawatan yang sesuai untuk mendukung pemulihan tahanan tersebut.
Melibatkan mahasiswa magang dalam Litmas Perawatan Tahanan tidak hanya memberikan kontribusi positif dalam penyelenggaraan pemasyarakatan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan akademis mereka di dunia nyata. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas dan humanitas dalam sistem pemasyarakatan di masa mendatang.
Kemenkumham Gorontalo
Heni Susila Wardoyo