Gorontalo, INFO_PAS, Rabu (23/8) - Dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi kreatif lokal, Balai Pemasyarakatan Kelas II Gorontalo (Bapas Gorontalo) laksanakan kegiatan Bimbingan Kepribadian dan Kemandirian bagi Klien Pemasyarakatan. Dalam kegiatan tersebut Bapas Gorontalo bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Bone Bolango.
Bapas Gorontalo mendatangkan Staf Khusus Ekonomi Kreatif Kabupaten Bone Bolango guna memberikan materi dan sosialisasi yang berfokus pada Komite Ekonomi Kreatif kepada Klien Pemasyarakatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan peluang kepada masyarakat, terutama klien pemasyarakatan dengan minat usaha atau keterampilan kreatif.
Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) hadir sebagai jembatan untuk memberikan kesempatan kepada individu yang memiliki potensi dalam bidang usaha kreatif. Dalam hal ini, klien yang memiliki minat usaha atau keterampilan kreatif dapat mengaktualisasikan diri mereka dan menjalin kerjasama dengan Kekraf melalui program Griya Abipraya Bapas Gorontalo.
Pada kesempatan tersebut, Kekraf tidak hanya memperkenalkan diri sebagai entitas yang mendorong perkembangan ekonomi kreatif, tetapi juga merangkul semua elemen masyarakat, termasuk klien pemasyarakatan yang saat ini sedang menjalani tahap reintegrasi. Dengan pendekatan yang inklusif, Kekraf memberikan peluang kepada mereka untuk menjalankan usaha di lokasi atau lapak yang telah disiapkan di sekitar area Griya Abhipraya.
Dalam upaya untuk membuka lapangan usaha baru dan mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif, Griya Abipraya menjadi lokasi sentral. Melalui program ini, Kekraf Bone Bolango mendorong klien untuk mengaktifkan potensi mereka dalam berbagai bidang kreatif, dari kerajinan tangan hingga industri kreatif modern.
Dengan adanya kegiatan materi dan sosialisasi tentang Komite Ekonomi Kreatif ini, diharapkan masyarakat, terutama klien pemasyarakatan yang sedang menjalani integrasi, dapat berpartisipasi aktif dalam mengembangkan ekonomi kreatif di wilayah Gorontalo khususnya Kabupaten Bone Bolango.
Kemenkumham Gorontalo.
Heni Susila Wardoyo